mengenal unggas : ayam arab

Ayam Arab

Ayam arab merupakan ayam lokal tipe petelur yang berasal dari Mesir. Di kalangan masyarakat Mesir, ayam ini lebih dikenal dengan nama ayam fayoumi atau bigawi. Ayam ini sudah lama menetap dan berkembang sejak sebelum Masehi dan banyak ditemukan di sepanjang Sungai Nil. Ayam ini memiliki ciri – ciri diantaranya postur tubuh yang ramping dan kecil, lincah, suka terbang, dan memiliki kemampuan beradaptasi yang tinggi. Keunggulan dari ayam ini adalah dewasa kelamin yang cepat dan mulai bertelur pada umur empat bulan. Sifat-sifat kualitatif dari ayam ini adalah memiliki warna bulu putih keperakan dari kepala hingga leher dan warna bulu totol hitam putih pada badan, shank berwarna hijau pohon atau biru, DOC nya memiliki warna dengan perpaduan warna coklat, hitam dan putih serta kepala berwarna ungu kecoklat-coklatan. Ayam jantan fayoumi memiliki bobot badan hingga mencapai 2,25 kg, sedangkan pada ayam betina fayoumi bobot badan mencapai 1,75 kg (Feathersite.com, 2005).

Ayam arab yang berada di Indonesia terdiri dari dua jenis yaitu ayam arab silver dan ayam arab merah (Golden Red). Namun, di kalangan masyarakat ayam arab yang lebih dikenal adalah ayam arab silver. Menurut asal usulnya, ayam arab silver diduga merupakan hasil persilangan antara ayam jantan arab asli (Silver Braekels) dengan betina lokal petelur. Asal usul keberadaan ayam arab merah (Golden Red) terdiri dari dua versi. Versi pertama, ayam arab merah (Golden Red) merupakan hasil persilangan antara ayam jantan arab asli (Silver Braekels) dengan betina ras petelur (Leghorn). Versi kedua, ayam arab merah (Golden Red) merupakan hasil persilangan antara ayam jantan arab asli (Silver Braekels) dengan ayam betina merawang. Ayam arab silver memiliki ciri-ciri yaitu memiliki tubuh berwarna putih di leher dan totol-totol hitam di badan. Ayam arab merah (Golden Red) memiliki ciri-ciri yaitu memiliki bulu berwarna kuning keemasan di leher dan totol-totol hitam di sekitar sayap dan paha (Pambudhi, 2003).

Nataamijaya et al. (2003) menyatakan bahwa ayam arab memiliki sifat kualitatif antara lain berjengger tunggal (Single) dan berwarna merah, pial berwarna merah, memiliki warna seragam dengan warna dasar hitam dihiasi warna putih di daerah kepala, leher, dada, punggung, dan sayap, dan berwarna putih pada paruh, kulit, dan sisik kaki. Bobot badan ayam arab Silver jantan dewasa mencapai 1,5 – 1,8 kg dengan tinggi tubuh 30 cm. Ayam arab Silver betina dewasa, bobot badan mencapai 1,1 – 1,2 kg dengan tinggi tubuh 22 – 25 cm. Menurut Pambudhi (2003), ayam arab merah (Golden Red) memiliki sifat kualitatif antara lain memiliki bulu berwarna kuning keemasan di leher dan totol-totol hitam di sekitar sayap dan paha, serta shank berwarna abu-abu. Ayam arab merah (Golden Red) memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dari pada ayam arab silver dengan tinggi tubuh sekitar 35 cm.

Natalia et al (2005) menyatakan bahwa telur ayam arab yang dihasilkan memiliki karakterisrik warna dan bentuk kerabang seperti telur ayam kampung sehingga banyak diminati konsumen. Ayam arab memiliki daging yang tipis dan kulit yang berwarna hitam sehingga daging ayam arab kurang disukai konsumen, disamping bobot afkirnya yang tergolong rendah yaitu hanya mencapai 1,1 – 1,2 kg. Performa produksi telur ayam arab dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Performa Produksi Telur Ayam Arab

Variabel
Produksi telur (Butir per tahun) 190 – 250
Bobot telur (g) 34,24 ± 1,38
Fertilitas (%) 69,17 ± 4,25
Daya tetas (%) 74,14 ± 5,16
Warna kerabang telur Putih, putih kekuningan dan coklat
Umur betelur pertama 22 minggu

Sumber: Sulandari et al. (2007)

Leave a comment