Strategi Penyedian Pakan Untuk Sapi Perah

peningkatan pertumbuhan masyarakat kelas menengah di Indonesia mendorong tingginya konsumsi susu. tingginya permintaan susu sayangnya tidak diikuti dengan peningkatan produksi susu nasional sehingga mengharuskan untuk impor susu untuk mencukupi kebutuhan susu nasional. salah satu kendala dalam meningkatkan produksi susu nasional adalah penyediaan pakan dan rendahnya kualitas pakan yang diberikan.

pada umumnya para peternak sapi perah memberikan rumput dan konsentrat untuk memenuhi kebutuhan sapi mereka. rumput yang diberikan pada umumnya campuran antara rumput lapang dan rumput gajah serta sedikit dari jenis leguminosa. pemberian hasil ikutan pertanian seperti jerami padi, daun-batang jagung, atau limbah sayuran. selain konsentrat, biasanya juga dibeberapa peternak diberikan ampas tahu.

rata-rata produksi susu sapi per ekor/hari tergolong rendah dibawah 15 liter. hal ini salah satunya disebabkan karena asupan nutrisi yang tidak sesuai dengan kebutuhan sapi. pada umumnya rasio hijauan dan konsentrat yang diberikan sebesar 60% dan 40%. Rumput yang diberikan rata-rata berkualitas rendah dengan protein kasar rata-rata dibawah 8%. konsentrat sapi perah yang beredar di para peternak umunya berkualitas rendah, kandungan protein kasar sekitar 12% dengan TDN kurang dari 65%. menurut SNI untuk pakan sapi perah periode laktasi setidaknya mengandung protein kasar 16% dengan TDN 70%.

berikut simulasi jumlah nutrisi yang di berikan dengan pola pemberian pakan hijauan 60% dan konsentrat 40% :

Protein Rumput x 60% = 8% x 60% = 4.8 %

Protein konsentrat x 40% = 12% x 40% = 4.8%

Total protein kasar = 9.6%

dengan pola pemberian tersebut hanya sekitar 60% kebutuhan ternak terpenuhi, hal ini yang menyebabkan rendahnya produksi susu karena pakan yang diberikan hanya mencukupi untuk kebutuhan hidup pokok sapi saja. peningkatan kualitas pakan diharapkan bisa memperbaiki kondisi tersebut. agar bisa berproduksi dengan baik sapi memerlukan pakan dengan kandungan protein kasar min 14-16% dengan kandungan TDN 65-70%.

berikut gambaran formula konsentrat sapi perah (Kandungan Protein kasar 16% & TDN 68%)*

  • Onggok : 35%
  • Dedak : 10%
  • Pollard : 10%
  • Molases : 5%
  • Bungkil kelapa : 12.5%
  • Bungkil inti sawit : 10%
  • Bungkil kedelai : 15%
  • Urea : 1%
  • Kapur : 1%
  • Garam : 0.5%

*Note : Untuk vitamin-mineral disesuaikan dosisnya dengan merk yang dipakai

pola pemberian pakan yang disarankan untuk meningkatkan produksi susu adalah sebagai berikut:

rumput : 50-60%

Leguminosa : 10-20%

Konsentrat : 40%

 

 

 

2 Comments

  1. terima kasih infonya. sepertinya blog ini jarang update yah

    • dear nusfeed,

      terimakasih sudah bersedia sudah bersedia mampir ke blog ini,

      memang blog ini sekarang jarang update karena saya bekerja di salah satu feedmill & sedang menyelesaikan Master di IPB..

Leave a reply to nusfeed Cancel reply